Kamis, 03 Agustus 2017

KISAH SEDIH TENTANG IBU

👵 : Nak kamu yakin mau pergi?

👩 : Yakin banget, udah males di rumah ! Banyak aturan !
👵 : Maafin ibu kalo gitu.
👩 : Udah terlanjur, aku udah bilang sama teman-teman dan mereka sudah dapet tempat
        buat aku.
👵 : Ibu ngelakuin ini untuk kamu, agar kelak kamu bisa sukses.
👩 : Aku sudah pintar, aku udah sarjana, jadi ibu gak usah ngajarin-ngajarin aku.
👵 : Yaudah kalo gitu. jaga diri kamu baik-baik ya. Maafin ibu.


Tumpahlah air matanya mendengar anak yang dilahirkan sudah pandai berbicara, karna ibunya ingat ia yang mengajari berbicara saat kecil dulu.

Akhirnya Indira pergi dari rumah karena kekesalan yang sangat besar terhadap ibunya yang selalu marah-marah dan mengatur hidupnya.

👩 : Pak, aku pergi dulu ya, aku akan baik aja koq, bapak gak perlu khawatir.
👴 : Berat rasanya melepasmu nak, karena baru saja wisuda langsung meninggalkan
        rumah secepat ini.
👩 : Bapak tenang aja Indira akan balik lagi koq setelah sukses nanti. Indira mau
ngejar
        impian Indira tapi gak di sini.

Keputusan yang sudah bulat itu membuat Indira tetap pergi dan bekerja di luar kota.

Ya memang ibunya sangat ketat mengawasi pergaulan Indira, banyak larangan yang ibunya buat dan tidak perbolehkan tapi itu semua demi kebaikan anaknya.

Dan Indira merasa nyaman dengan tempat barunya sehingga ia berhasil masuk disalah satu perusahaan besar dan menemukan sosok pria yang ia idamkan.

Beberapa tahun berjalan Indira mengajak pacarnya untuk kerumah orangtuanya dengan naik mobil sang kekasih.

Sesampai di sana ia bertemu dengan bapaknya.

👩 : Pak, aku pulang senyum tipis di wajahnya
👴 : Anakku nampaknya sudah sukses sambil membelai rambutnya
👩 : Ibu kemana pak? tanya indira karna tak sedikit pun terlihat didalam rumah yang
        sederhana itu
👴 : Ada, kamu mau ketemu sekarang?
👩 : Iyaa pak, memang di mana?
👴 : Ikut bapak yuk

Dengan wajah bingung Indira mengikuti langkah demi langkah yang tak jauh dari jarak rumahnya.

Dan ternyata tiba di pintu pemakaman.

👩 : STOP PAK ! MAKSUDNYA APA?
👴 : Yuk...., mari liat (bapaknya tersenyum walau nampak matanya berkaca-kaca).

Melihat batu nisan yang baru saja tertulis nama ibunya Indira memangis tak terbendung layaknya anak kecil.

👴 : Nak, selama ini ibu mengalami penyakit jantung, tapi ibumu gak mau kalau kamu tau.
Makanya ibu selalu keras mendidik kamu karena ibu tidak tau kapan bisa menasehatimu lagi.
Ibu kepengen kamu sukses dan tidak jatuh kepergaulan bebas, tapi kamu malah meninggalkannya.
Tapi bapak yakin pasti sekarang ibu tersenyum disana melihat kamu seperti sekarang.

Indira tidak bisa berkata-kata, ia hanya menangis sekuat-kuatnya dengan penuh penyesalan.

👴 : Ini ada surat dari ibu yang dititip sebelum meninggal dirumah sakit.

Dibacanya surat tersebut di samping tanah yang sudah menutupi orang yang telah melahirkannya ke bumi ini.

Ibunya menulis :

"Nak maafkan ibu, yang selalu membuat telingamu berisik karena ibu selalu menasehatimu,
maafkan ibu yang selalu melarang kamu pakai pakaian yang seksi
maafkan ibu yang selalu menelponmu saat kamu dengan teman-temanmu
maafkan ibu yang selalu menyuruhmu makan walau kamu sudah besar
maaf kalau masakan ibu tidak seenak restoran yang suka kamu hampiri.

Maafkan ibu karena akhir-akhir ini membuat kamu membenci ibu,
ibu tidak ingin kamu merasakan kehilangan arah agar tetap melanjutkan masa depan kamu.

Ibu tau kamu sekarang sedang bahagia, sudah mencapai impian kamu,
semoga kamu mendapatkan suami yang mampu menjaga kamu melebihi ibu menjaga kamu ya nak, ibu bahagia telah melahirkan kamu".

Sekian !


Tikala Baru, 3 Agustus 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

H A N Y A R I N D U

 Sesekali merenung, menggali kenangan tentang masa indah bersama ibu, itu perlu. Tiada yang bisa kita lakukan saat sedang merindukan seoran...