Kamis, 28 Maret 2019

KISAH HIDUP MANUSIA

Seorang anak berusia 24 tahun melihat keluar dari jendela kereta sambil berteriak :
"Ayah, lihat pepohonan itu seakan pergi ke belakang !"
Ayah tersenyum dan pasangan muda yang duduk di dekatnya, melihat perilaku kekanak-kanakan si anak yang berusia 24 tahun itu dengan kasihan.

Tiba-tiba ia kembali berseru :
“Ayah, lihat awan itu bergerak bersama kita !"

Pasangan ini tidak bisa menahan diri dan berkata kepada
orang-tua anak itu :
“Kenapa anda tidak membawa anak anda ke dokter yang hebat ?”

Orang-tua itu tersenyum dan berkata : "Saya telah melakukan itu dan kami baru pulang dari rumah sakit, anak saya ini buta sejak lahir, dia baru mendapat donor mata hari ini, dan ini pengalaman pertamanya melihat pemandangan indah begini. Maaf, biarkanlah dia begitu".

=======================

My notes :

Seringkali dengan mudah kita melontarkan kritik jelek pada
orang lain. Padahal kita baru saja bertemu dengan orang itu. Saat melihat penampilannya yang tidak sesuai dengan selera kita, kita langsung menilai jelek orang tersebut.

Kebiasaan menilai orang dari penampilannya sudah melekat dalam diri sebagian besar orang. Ketika, kita melihat orang yang berbeda dari kita, kita secara spontan mencibirnya, menganggapnya aneh, kemudian memandangnya remeh. Sebagai manusia, kita memang tempatnya salah dan lupa. Tak pernah berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Kegiatan mencibir orang lain sepertinya sudah mendarah daging dalam diri manusia. Padahal kita tidak pernah tahu apapun tentang orang lain yang pernah kita sindir tersebut.

KITA TIDAK PERNAH TAHU APA SAJA PENDERITAAN YANG PERNAH DIA LEWATI DAN SEKERAS APA PERJUANGAN HIDUPNYA.

Mungkin mudah bagi sebagian orang menilai seseorang hanya dari penampilan luarnya saja. Dia terlihat cantik, tampan, sukses, berbakat, dan kehidupannya pun tampak bahagia. Apa yang dimilikinya membuat mereka iri. Mereka melihat dia sebagai sosok yang sangat sempurna.

Tapi pernahkah kita berpikir bahwa semua yang dimilikinya saat ini diperolehnya dengan tidak mudah ? Kita bertemu dia hanya pada saat suksesnya saja. Kita tidak melihat betapa sulitnya dia berjuang dan banyaknya masalah yang harus dia hadapi seorang diri tanpa banyak mengeluh. Kalau kita mengetahui perjuangannya yang berat itu kita pasti gak akan berani mencibirnya.

Memang ada sebagian orang yang niatnya baik agar kita
menjadi orang yang lebih baik. Akan tetapi, tak sedikit pula yang hanya bisa mengomentari, menyindir hidup kita dengan kata-kata yang pedas dan menyakitkan hati. Jenis orang ini selalu tak suka dengan apa yang kita lakukan, apapun itu bentuknya. Yang dia cari hanyalah kesalahan-kesalahan kita.

Setiap orang di dunia ini memiliki sebuah cerita. Maka jangan menilai orang sebelum benar-benar mengenal mereka. Kebenaran mungkin mengejutkan kita. Jangan menilai isi buku hanya dari sampulnya.

"Orang lain hanya bisa mengomentari, tapi dirimu yang lebih tahu bagaimana kamu sebenarnya".

Jangan pernah lupa bahwa sunyi akan hadir saat matahari terbenam !
"Door duisternis tot licht", habis gelap terbitlah terang. (R A Kartini).
Sekian.


Tikala Baru, 28 Maret 2019.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

H A N Y A R I N D U

 Sesekali merenung, menggali kenangan tentang masa indah bersama ibu, itu perlu. Tiada yang bisa kita lakukan saat sedang merindukan seoran...