Kamis, 14 September 2017

KISAH SEORANG SOPIR ANGKOT

(Kisah Nyata)

Sopir-sopir angkot di Jakarta saling menyalip berebut penumpang.

Tak jauh di depan angkot yang kutumpangi seorang ibu dan 3 anak nya berdiri di tepi jalan.

Setiap angkot yang berhenti dan berbicara dengan si ibu, langsung melaju kembali, terus terulang berkali-kali.

Saat angkot yang kutumpangi berhenti, si ibu bertanya, "Dik, lewat terminal bis ya?".

Sopir menjawab : "Ya bu".

Si ibu tak segera naik, berkata lirih :
"Tapi kami berempat tidak punya ongkos."

Sambil tersenyum, sopir itu menjawab,
"Tidak apa2 bu, naik saja.."

Si ibu tampak ragu2..

Sang sopir mengulangi perkataannya,
"Ayo bu, naik saja, tidak apa-2.."

Disaat angkot lain berlomba mencari penumpang mengejar setoran, sopir yang satu ini rela 4 kursi penumpangnya digratiskan..

Sampai di Terminal Bis, ibu ini dan 3 anaknya turun, dan mengucapkan terima kasih kepada sang sopir..

Namun di belakang ibu itu, seorang penumpang pria turun dan membayar Rp 25.000,-

Ketika Sopir akan memberi kembalian, pria itu berkata : "Untuk ongkosku dan 4 orang penumpang tadi...Teruslah jadi orang baik ya dik..", kata pria tersebut kepada sopir angkot muda itu..

Seorang Ibu yang jujur..
Seorang Sopir yang baik hati..
Seorang Penumpang yang dermawan..

Mereka saling mendukung dalam berbuat kebaikan..

Hidup ini hanya sekali dan begitu singkat, marilah kita terus berbuat baik, jangan berhenti dan jangan pernah merasa lelah untuk berbuat kebajikan..

TIDAK perlu menunggu kaya untuk melakukan kebaikan sederhana seperti ini..
Yuk kita berbuat baik..

"Credidimus Caritati", kami percaya akan Cinta-kasih Allah.

Tikala Baru, 14 September 2017.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

H A N Y A R I N D U

 Sesekali merenung, menggali kenangan tentang masa indah bersama ibu, itu perlu. Tiada yang bisa kita lakukan saat sedang merindukan seoran...