Selasa, 13 Juni 2017

SHARING IS CARING



👠SEPATU ORANG LAIN

👛Kita hanya mampu membeli tas tangan seharga 500 ribu rupiah. Ketika kawan
kita membeli tas tangan seharga 5 juta rupiah, kita bilang kawan kita berlebihan. Padahal ia belanja tak pakai uang kita. Ternyata ia sudah berhemat untuk tidak membeli tas seharga 40 juta rupiah yang sanggup ia beli.

💏 Kita hanya mampu hidup selalu di dekat suami. Ketika kawan kita berpisah jarak dan waktu dengan suaminya, kita bilang kawan kita gegabah. Kita bilang ia menggadaikan rumah tangga demi materi. Ternyata ia tetap hidup rukun dan bahagia dalam perjuangan rumah tangganya.

👱‍♀️Kita hanya mampu menjadi ibu rumah tangga. Ketika kawan kita memilih bekerja sebagai pegawai, kita bilang ia menggadaikan masa depan anak. Ternyata ia bangun lebih pagi dari kita, belajar lebih banyak dari kita, berbicara lebih lembut pada anaknya, dan berdoa lebih khusyuk memohon pada TUHAN untuk penjagaan anak-anaknya.

💷 Kita hanya mampu mengatur uang belanja 1 juta rupiah sebulan. Ketika kawan kita bercerita pengeluaran belanja bulanannya sampai 6 juta rupiah, kita bilang ia boros. Padahal ia tak pernah berhutang pada kita. Pinjam uang pun tidak. Ternyata mereka sedekah lebih banyak dari uang belanjanya. Ternyata mereka tak pernah lupa membayar zakat.

Siapa yang rugi? Kita. Belum-belum sudah mudah menilai. Bisa jadi malah buruk sangka. Padahal kita tak pernah tahu apa yang sebenarnya orang lain hadapi, orang lain lakukan, di luar sepengetahuan kita.

# Jangan mengukur sepatu orang lain dengan kaki kita.

# Jangan pernah mengukur kehidupan orang lain dengan ukuran hidup kita.

# Jangan menggunakan kacamata kita untuk menilai orang lain... penampilan luar belum tentu seperti sikon aslinya.

Mungkin itulah kenapa sepatu kaca Cinderella only fits for her.. Every life we're living only has one size for each of us..

Terima kasih !


Tikala Baru, 13 Juni 2017.

MENJAGA LIDAH KITA DENGAN BIJAK



Seekor kuda yang masih liar akan bisa mengamuk & merusak jika tidak di jinakkan.

Setelah di jinakkan, kuda akan di pasang tali kekang,
sehingga bisa di arahkan untuk membantu kehidupan manusia.

Ternyata lidah manusia pun demikian.

Jika kita tidak punya PENGENDALIAN DIRI atas PERKATAAN LIDAH kita,

m a k a  dari perkataan kita akan banyak hal yang tidak menjadi BERKAT untuk orang lain,

b a h k a n  mendukakan hati TUHAN karena perkataan kita menjadi DOSA.

Jika tidak dikendalikan,
mulut di pakai untuk Ngomongin orang, Mengutuki orang lain, Berbohong, Menjatuhkan orang lain,
padahal bukan itu yang TUHAN kehendaki.

Yang TUHAN kehendaki adalah menggunakan mulut kita untuk memuliakan DIA & menjadi berkat untuk orang lain lewat perkataan.

“Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.”
(Yakobus 1:26)

Sudahkah setiap kita MENGEKANG & MENGENDALIKAN PERKATAAN kita sesuai kehendak TUHAN ?

Mari kita smua INTROSPEKSI diri,
jika masih suka menggunakan mulut kita dgn sembarangan,
mari kita ambil komitmen berubah.

Jangan mudah MENGHUJAT & MENGUTUKI orang lain,
gantilah dengan MEMBERKATI orang lain.

Yang suka ngomongin orang,
berubahlah dengan ngomongin betapa baiknya TUHAN dalam hidup kita.

“Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada TUHAN.”
(Amsal 16:1)

Yang suka BERBOHONG,
biasakanlah HIDUP JUJUR,
k a r e n a  itu yang dikehendaki TUHAN.

Yang suka berkata KOTOR & KASAR,
belajarlah untuk BERKATA yang BAIK & MEMBANGUN.

Mari kita KEKANG & KENDALIKAN perkataan kita,
s u p a y a  bisa menjadi BERKAT bagi banyak orang.

“Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.”
(Amsal 15:4)

Tuhan memberkati, salam damai
Kristus !

Tikala Baru, 13 Juni 2017.


Senin, 12 Juni 2017

ANDA BERHARGA



Hidup itu seperti mata koin,
ada 2 sisi yg berbeda.
Jika kita percaya adanya siang, kita juga percaya adanya malam.

Jika kita percaya adanya airmata, kita juga harus percaya adanya kebahagiaan.

Mustahil hidup ini dapat berjalan tanpa suatu hambatan,
n a m u n dari hal inilah kita BELAJAR
UNTUK TETAP BERDIRI & BANGKIT.
Dalam perjalanan hidup ini
mungkin kita tidak pernah mengerti apa yang akan terjadi dikemudian hari, t a p i kita percaya bahwa TUHAN
akan selalu setia kepada kita,

TUHAN senantiasa menolong & menopang kita dalam segala hal.

Jangan Pernah berhenti untuk PERCAYA,
jangan pernah berhenti untuk BERSYUKUR,
s e b a b TUHAN memiliki rencana indah
melebihi dari apa yg kita pikirkan.

Siapakah yg dapat MENGGAGALKAN
RENCANA TUHAN YG SEMPURNA ?

KEHENDAK TUHAN ATAS HIDUP SESEORANG KEMUNGKINAN BISA GAGAL,
T A P I RENCANA TUHAN
TAKKAN PERNAH BISA GAGAL !!!

TUHAN dapat "MEMBALUT" kelemahan manusia dgn KUASA-NYA,
s u p a y a MENJADIKAN semua SEMPURNA adanya.

Jangan sekali² merasa tidak berharga,
Jangan sekali² meratapi kehidupan & keadaan diri kita,
Jangan sekali² melihat & menilai diri kita dgn kacamata dunia, S b a b dunia hanya melihat & menilai yg nampak dari luarnya saja,

T a p i TUHAN MELIHAT & MENILAI YG TIDAK NAMPAK OLEH MATA DUNIA.
TUHAN telah berfirman,
"engkau berharga dimataKU"

Pandanglah diri kita dengan kacamata TUHAN,
m a k a kita mengerti betapa berharganya diri kita,
s e h i n g g a  kita akan mampu TETAP BERDIRI & BANGKIT dalam menjalani kehidupan ini.

Oleh karena engkau berharga di mata-KU dan mulia, dan AKU ini mengasihi engkau.
(Yesaya 43:4a)

GOD BLESS YOU ALWAYS!


Tikala Baru, 12 Juni 2017.

Senin, 05 Juni 2017

PERBEDAAN ORANG PANDAI DENGAN ORANG BIJAKSANA



Dulu ketika Gandhi sedang belajar hukum di University College, London, ada seorang professor yang bernama Peter, yang kurang menyukai Gandhi.

Suatu hari ketika Prof. Peter sedang makan siang di kantin kampus, Gandhi datang dan duduk di sampingnya sambil membawa makan siangnya.

Prof. Peter berkata, "Gandhi, apakah anda tidak mengerti bahwa seekor babi dengan seekor burung tidak duduk berdampingan untuk makan?"

Gandhi bagai orang tua yang menatap anak nakal menjawab, "Jangan khawatir Prof. Saya akan segera terbang", dan Gandhi segera ngeloyor ke meja lainnya.
(siapa babi siapa burung menjadi jelas)

Muka Prof. Peters memerah penuh kemarahan dan memutuskan untuk balas dendam.

Hari berikutnya di dalam kelas dia sengaja mengajukan pertanyaan ke Gandhi: "Gandhi, andai kamu sedang berjalan tiba2 menemukan paket berisi 1 tas penuh uang & 1 tas penuh dengan kebijaksanaan; Mana yang kamu ambil?"

Tanpa ragu Gandhi menjawab "Ya uang lah."

Prof. Peters, tersenyum sinis dan berkata "Jika itu aku, maka aku akan mengambil kebijaksanaan."

Gandhi menjawab: "...seseorang itu biasanya mengambil apa yang tidak dia punya."

Prof. Peters hilang akal, tidak bisa berkata apa2.

Dengan penuh kemarahan dia menulis kata "IDIOT" pada lembar jawaban ujian Gandhi dan memberikan ke Gandhi.

Gandhi mengambil dan duduk sambil berusaha keras tetap tenang.

Beberapa menit kemudian Gandhi berdiri dan menghampiri sang professor seraya berkata dengan sangat sopan, "Prof., anda baru menanda tangani lembar jawaban ini tapi belum memberi nilai."
--------------------------------------------------------


Bersikaplah tenang dan bijak apabila ada orang yang membenci kita. Sebab semakin dia membenci kita semakin banyak kebodohan yang akan dibuatnya.

Di dalam dunia yang penuh dengan kompetisi, ingatlah untuk *tetap Rendah Hati.*


Salamku !







Tikala Baru - Manado, 5 Juni 2017.

H A N Y A R I N D U

 Sesekali merenung, menggali kenangan tentang masa indah bersama ibu, itu perlu. Tiada yang bisa kita lakukan saat sedang merindukan seoran...