Kamis, 16 November 2017

TEORI JERUK NIPIS

Kita bermain imajinasi.
Bayangkan ada sebuah Jeruk Nipis berwarna hijau agak ke kuning2an.
Lalu Jeruk tersebut anda potong jadi dua.
Kemudian pegang salah satunya dan peraslah sampai air tetesan nya mengucur.

Apa yang anda rasakan ? Asam bukan..?
Setiap tetesannya membuat anda menelan ludah.

Kalau imajinasi anda kuat sekarang anda sedang
menelan air liur, saking asamnya betul..?
Padahal jeruknya tidak ada...
Tapi rasa asamnya terasa hingga anda harus menelan ludah.

Jika anda merasakan kejadian serupa itulah yg disebut
TEORI JERUK NIPIS.

Bahwa tubuh manusia dirancang untuk merespon apa yang dibayangkan.
Apa yang dipirkan itulah yang jadi kenyataan.
Sehingga jika kita sedang menghadapi masalah
Lalu kita berpikir yang aneh-aneh.

Maka yang terjadi biasanya tubuh akan drop.
Kemungkinan jatuh sakit bahkan depresi.
Padahal semua kekhawatiran itu belum tentu terjadi.

Kita sebenarnya sedang “meneteskan Jeruk Nipis” di kehidupan kita.
Semakin banyak tetesannya semakin berat masalahnya.
Kuncinya ada dalam pikiran.

Jika air liur saja bisa dipancing hanya dengan memikirkan sebuah jeruk,
maka sebetulnya masalahpun bisa diatasi dengan permainan pikiran.

Maaf....,
Coba anda perhatikan orang yang kelainan jiwa.
Secara fisik mereka sehat.
Namun mereka hidup di dunia yang berbeda.

Mereka menciptakan dunianya sendiri.
Jeruk Nipis yang mereka teteskan terlalu banyak.
Sehingga muncul lawan bicara yang begitu nyata.
Yang bisa diajak bicara.

Sekarang ubah Mindset anda
Jika didera masalah bertubi-tubi anggap itu “proses pondasi”,
bahwa Tuhan hendak membangun Hotel berlantai 100.

Bayangkan sebuah proyek Hotel dengan tinggi 100 lantai.
Pondasinya pasti dalam sekali dan kuat sekali.
Dan pengerjaannya pun pasti lama.

Jika pondasinya selesai dia akan mampu menopang beban
hingga 100 lantai sekalipun.
Dia tidak iseng memberi kita masalah.
Dia ingin kita kuat bukan ingin kita sekarat.

Maka berhati-hatilah dengan pikiran anda.
Berbaik sangkalah maka kehidupan pun atas ijin-Nya akan membaik.
Berfikir baik dan berbuat baik terhadap orang lain menjadikan kita awet muda.
Usia hanya angka....jiwa tetap semangat muda.
Tetap semangat.

Fiat Lux !




Tikala Baru, 16 Nopember 2017.

Minggu, 29 Oktober 2017

SUATU SAAT KITA AKAN MENINGGALKAN MEREKA , JANGAN MAINKAN SEMUA PERAN

Oleh : Elly Risman (Senior Psikolog dan Konsultan, UI)

Kita tidak pernah tahu, anak kita akan terlempar ke bagian bumi yang mana nanti, maka izinkanlah dia belajar menyelesaikan masalahnya sendiri .

Jangan memainkan semua peran,
ya jadi ibu,
ya jadi koki,
ya jadi tukang cuci.

ya jadi ayah,
ya jadi supir,
ya jadi tukang ledeng,

Anda bukan anggota tim SAR ! Anak anda tidak dalam keadaan bahaya.
Tidak ada sinyal S.O.S ! Jangan selalu memaksa untuk membantu dan memperbaiki semuanya.

#Anak mengeluh karena mainan puzzlenya tidak bisa nyambung menjadi satu, "Sini...Ayah bantu!".

#Tutup botol minum sedikit susah dibuka, "Sini...Mama saja".

#Tali sepatu sulit diikat, "Sini...Ayah ikatkan".

#Kecipratan sedikit minyak, "Sudah sini, Mama aja yang masak".

Kapan anaknya bisa?

Kalau bala bantuan muncul tanpa adanya bencana, lalu apa yang terjadi ketika bencana benar-benar datang?

Berikan anak-anak kesempatan untuk menemukan solusi mereka sendiri.

Kemampuan menangani stress, menyelesaikan masalah dan mencari solusi,
merupakan keterampilan/skill yang wajib dimiliki.

Dan skill ini harus dilatih untuk bisa terampil,
Skill ini tidak akan muncul begitu saja hanya dengan simsalabim !

Kemampuan menyelesaikan masalah dan bertahan dalam kesulitan tanpa menyerah bisa berdampak sampai puluhan tahun ke depan.

Bukan saja bisa membuat seseorang lulus sekolah tinggi,
tapi juga lulus melewati ujian badai pernikahan dan kehidupannya kelak.

Tampaknya sepele sekarang... Secara apalah salahnya kita bantu anak?

Tapi jika anda segera bergegas menyelamatkannya dari segala kesulitan, dia akan menjadi ringkih dan mudah layu.

Sakit sedikit, mengeluh. Berantem sedikit, minta cerai.
Masalah sedikit, jadi gila.

Jika anda menghabiskan banyak waktu, perhatian, dan uang untuk IQ nya, maka habiskan pula hal yang sama untuk AQ nya.

AQ ? Apa itu ? ADVERSITY QUOTIENT.

Menurut Paul G. Stoltz :
AQ adalah kecerdasan menghadapi kesulitan atau hambatan dan kemampuan bertahan dalam berbagai kesulitan hidup dan tantangan yang dialami.

Bukankah kecerdasan ini lebih penting daripada IQ, untuk menghadapi masalah sehari-hari ?

Perasaan mampu melewati ujian itu luar biasa nikmatnya.
Bisa menyelesaikan masalah, mulai dari hal yang sederhana sampai yang sulit, membuat diri semakin percaya bahwa meminta tolong hanya dilakukan ketika kita benar-benar tidak sanggup lagi.

So, izinkanlah anak anda melewati kesulitan hidup...

Tidak masalah anak mengalami sedikit luka,
sedikit menangis,
sedikit kecewa,
sedikit telat,
dan sedikit kehujanan.

Tahan lidah, tangan dan hati dari memberikan bantuan.
Ajari mereka menangani frustrasi.

Kalau anda selalu jadi ibu peri atau 'guardian angel',
Apa yang terjadi jika anda tidak bernafas lagi esok hari ?

Bisa-bisa anak anda ikut mati.

Sulit memang untuk tidak mengintervensi ketika melihat anak sendiri susah, sakit dan sedih.

Apalagi menjadi orangtua, insting pertama adalah melindungi,
Jadi melatih AQ ini adalah ujian kita sendiri juga sebagai orangtua.

Tapi sadarilah, hidup tidaklah mudah, masalah akan selalu ada.
Dan mereka harus bisa bertahan melewati hujan, badai, dan kesulitan,
yang kadang tidak bisa dihindari.

Selamat berjuang untuk mencetak pribadi yang kokoh dan mandiri....!!!

Sekian.


SD KATOLIK FRATER DON BOSCO MANADO, 29 Oktober 2017.

BELAJAR DARI BURUNG RAJAWALI

Burung Rajawali memiliki beberapa musuh, salah satunya adalah Burung Gagak, yang selalu berteriak dan mengganggu.

Kenyataannya kita semua memiliki beberapa "Burung Gagak" dalam hidup kita, anda mungkin punya sekumpulan dari mereka.

Beberapa orang dapat menjengkelkan kita, mereka dapat mengganggu kita, jika kita membiarkan mereka. Sebaliknya kita perlu mengambil pelajaran dari Burung Rajawali. Saat seekor Burung Rajawali sedang keluar terbang, seringkali seekor atau beberapa ekor Burung Gagak akan datang mengikutinya dari belakang dan mulai mengganggunya, mengolok-oloknya dan membuatnya jengkel.

Untuk mengusir musuhnya, Burung Rajawali hanya merentangkan sayapnya sepanjang 8 kaki, memperhatikan tekanan udara, serta naik lebih tinggi dan lebih tinggi, hingga ia mencapai ketinggian tertentu, dimana tidak ada burung lain yang sanggup terbang setinggi itu. Bahkan Burung Gagak pun tak bisa bernafas dalam ketinggian tersebut.

Dengan cara yang sama, jika kita ingin menyingkirkan gangguan, kita perlu naik lebih tinggi, jangan pernah turun ke bawah ke tingkat yang berlawanan.

Jangan berdebat, jangan berusaha untuk membalas dendam pada seseorang, jadilah orang yang berjiwa besar, hiduplah dalam kasih, bersikaplah berani memberkati musuh-musuh kita.

Akhirnya, Burung Gagak tidak bisa bersaing dengan Burung Rajawali.

Ingat, jika orang merendahkan kita, itu artinya kita sudah di posisi lebih tinggi dari orang tersebut.

Belajarlah untuk menjalani kehidupan dengan mengatasi keadaan kita. Naikkan kualitas hidup kita lebih tinggi dalam mengatasi persoalan kita, perbesar kapasitas hati kita, jangan biarkan orang menarik kita ke dalam konflik dan perpecahan, dan membuat kita menjadi gusar atau bergunjing.

Jadilah seperti Burung Rajawali, sehingga "Gagak-Gagak" anda tidak ada alasan untuk bisa mengganggu anda lagi.

Tidak usah mengurusi orang-orang yang mengganggumu tapi tinggalkan mereka semua dengan langkah maju kedepan.

Sekian !


Tikala Baru, 29 Oktober 2017.

Kamis, 26 Oktober 2017

BUNDA TERESA DARI CALCUTA

Konon bunda Teresa memandikan anak gelandangan ditepi sungai Gangga. Ia
melihat ada keluarga yang sedang bertengkar, saling berteriak.

Ia berpaling ke murid-muridnya dan bertanya: "Kenapa orang suka saling berteriak kalau sedang marah?" Tanya bunda Teresa.

Salah satu menjawab: "Karena kehilangan sabar, kita berteriak."

"Tetapi, kenapa harus berteriak pada orang yang ada di sebelahmu? Kan, pesannya bisa juga sampai dengan cara halus?" tanya

Murid-murid saling adu jawaban namun tidak ada satu yang mereka sepakati.

Akhirnya sang bunda bertutur: "Bila 2 orang bermarahan, hati mereka sangat menjauh. Untuk dapat menempuh jarak yang jauh itu, mereka harus berteriak agar terdengar. Semakin marah, semakin keras teriakan karena jarak ke 2 hati pun semakin jauh."

"Apa yang terjadi saat 2 insan jatuh cinta?" lanjutnya.
"Mereka tidak berteriak pada 1 sama lain. Mereka berbicara lembut karena hati mereka berdekatan. Jarak antara ke 2 hati tidak ada atau sangat dekat."

Setelah merenung sejenak, ia meneruskan. "Bila mereka semakin lagi saling mencintai, apa yang terjadi? Mereka tidak lagi bicara. Hanya berbisikan dan saling mendekat dalam kasih-sayang. Akhirnya, mereka bahkan tidak perlu lagi berbisikan. Mereka cukup saling memandang. Itu saja. Sedekat itulah 2 insan yang saling mengasihi."

Bunda Teresa memandangi murid-muridnya dan mengingatkan dengan lembut: "Jika terjadi pertengkaran, jangan biarkan hati menjauh. Jangan ucapkan perkataan yang membuat hati kian menjauh. Karena jika kita biarkan, suatu hari jaraknya tidak lagi bisa ditempuh."

St. Teresa dr Calcuta, doakanlah kami  !


Tikala Baru, 26 Oktober 2017.

T E H

Seorang pria muda datang pada ibunya dan mengeluh tentang banyaknya
permasalahan dalam kehidupannya.

Namun betapa kagetnya, karena ternyata ibunya hanya diam saja, seolah tidak ingin mendengarkan keluh kesahnya.
Bahkan sang ibu malah masuk ke dapur dan anaknya terus bercerita sambil mengikutinya.

Sang ibu lalu memasak air.
Sampai airnya mendidih, lalu sang ibu menuangkan 'Air Panas Mendidih' itu ke dalam 3 gelas yang telah disiapkan.

Di gelas pertama ia masukkan *WORTEL*, di gelas kedua, ia masukkan *TELUR*, dan di gelas ketiga, ia masukkan *TEH*.

Setelah menunggu beberapa saat, ia mengangkat isi ketiga gelas tadi, dan hasilnya:
• WORTEL yang KERAS menjadi LUNAK,
• TELUR yang mudah PECAH menjadi KERAS,
• dan TEH menghasilkan aroma yang HARUM.

Lalu sang ibu menjelaskan:
“Nak..... MASALAH DALAM HIDUP ITU BAGAIKAN AIR MENDIDIH.
Namun, sikap kitalah yang akan menentukan dampaknya".

Kita bisa menjadi Lembek seperti Wortel, mengeras seperti Telur, atau harum seperti TEH.

Wortel dan telur bukan mempengaruhi air, tetapi malah berubah karena air mendidih itu,
sementara TEH malah mengubah AIR, membuatnya menjadi HARUM.

Dalam setiap Masalah, selalu tersimpan Mutiara Iman yang berharga.

Sangat mudah untuk bersyukur saat keadaan baik-baik saja.
Tapi apakah kita dapat tetap percaya saat pertolongan Tuhan seolah tidak kunjung datang ?

Ada 3 reaksi orang saat masalah datang :

-Ada yang menjadi lembek, suka mengeluh (seperti wortel tadi) dan mengasihani diri  sendiri.

-Ada yang mengeras (seperti telur), marah dan berontak kepada Tuhannya.

-Ada juga yang justru semakin harum (seperti teh), menjadi semakin kuat dan    percaya pada-NYA.

Ada kalanya Tuhan sengaja menunda pertolongan-NYA.

Apa tujuannya ?

Agar kita belajar percaya dan setia !


Karena tidak pernah ada masalah yang tidak bisa Tuhan selesaikan.



Sekian !






Kampus Unsrat - Bahu, 26 Oktober 2017.


CUMA SOAL SEPELE

Untuk memperingati ulang tahun pernikahan mereka, sepasang suami istri makan malam di sebuah restoran.

Semua berjalan dengan lancar..., makanan enak..., suasana romantis..., mereka bicara tentang hal-hal yang menyenangkan dan bernostalgia.

K e t i k a  hendak membayar tagihan, sang istri terkejut melihat ada kesalahan sebesar Rp 10.000,-

Ia menanyakan hal itu dan mendapat jawaban yang tidak memuaskan dari si
pelayan restoran.

Sang suami memilih untuk mengajak istrinya pulang saja, tidak usah diperdebatkan.

N a m u n  di dalam mobil, sang istri tetap mengomel, termasuk kepada suaminya yang menurutnya tidak membelanya.

Malam yang sedianya indah, mendadak berubah menjadi tegang.

Saat itu suaminya berkata : "Sadarkah bahwa kamu sudah MENUKAR KEBAHAGIAAN dan keindahan malam ini  h a n y a  dengan 10 ribu rupiah saja".


Berapa banyak kita sering bersikap demikian : KEBAHAGIAAN kita "tukar" dengan ucapan seseorang.

Sepuluh tahun Persahabatan DIHAPUS  h a n y a  oleh sepuluh menit Perselisihan.

Sepuluh tahun kerjasama yang baik  HANCUR  oleh masalah hutang sekian juta.

Hubungan keluarga yang semula harmonis PUTUS oleh masalah rupiah.

Banyak hal besar dan penting tanpa sadar kita tukar begitu saja dengan hal-hal yang nilainya sepele saja.

Banyak orang yang hanya bisa menyesal saat perselisihan telah terjadi, hubungan menjadi rusak dan kebahagiaan hilang.

Saat kita marah,  m a k a  kita sudah menukar kebahagiaan itu  h a n y a  dengan hal yang sepele saja.

Sekian !


Tikala Baru, 26 Oktober 2017.

Sabtu, 07 Oktober 2017

SERAKAH

Ada seorang pengemis yang setiap hari berkeliaran di jalanan, dia selalu berpikir,
betapa senangnya jika ditangannya ada uang 2000 dollar..

Pada suatu hari…
Pengemis ini tanpa sengaja melihat seekor anjing kecil yang lucu dan mungkin sedang tersesat. Pengemis ini melihat disekelilingnya tidak ada seorangpun, lalu ia menggendong anjing kecil ini pulang ke gubuknya dan mengikatnya disana.

Rupanya pemilik anjing ini adalah orang yang paling kaya dikota itu, hartawan ini setelah kehilangan anjingnya sangat panik karena anjing ini adalah anjing ras yang sangat terkenal yang diimport dari luar negeri serta sangat disayanginya.

Lalu hartawan ini membuat pengumuman di seluruh TV yang ada dikota dan mengatakan bahwa siapa saja yang menemukan anjingnya akan diberi hadiah 2000 dollar.

Keesokan harinya ketika pengemis ini keluar untuk mengemis, ia melihat pengumuman ini, lalu tergesa dan hati berbunga dia pulang ke gubuknya ia menggendong anjing itu untuk pergi mengambil hadiahnya.

Ketika dia tergesa menggendong anjing ke stasiun TV, dia melihat pengumuman telah berubah, hadiahnya sudah bertambah menjadi 3000 dollar. Rupanya karena si hartawan ini tidak dapat menemukan anjingnya, lalu telepon ke stasiun TV menambah hadiahnya menjadi 3000 dollar.

Pengemis ini hampir tidak percaya kepada matanya sendiri, langkah kakinya tiba-tiba berhenti. Setelah dipikir-pikir, akhirnya dia menggendong anjingnya kembali ke gubuknya lalu diikatnya kembali anjing tersebut.

Setelah hari ke tiga, benar saja hadiahnya bertambah lagi, pada hari ke empat hadiah bertambah lagi, setelah hari yang ke tujuh, hadiahnya sudah sangat menggagetkan seluruh penduduk kota.

Pada saat itulah si pengemis ini lari pulang ke gubuknya, untuk mengambil anjing itu, tetapi diluar dugaannya sungguh kasihan anjing kecil itu sudah mati kelaparan, karena si pengemis tak punya cukup uang untuk memberi makan dan merawat anjing tersebut.

Ya, itulah nasibnya si pengemis tetaplah jadi pengemis, oleh karena keserakahannya akhirnya ia tak memperoleh sepeser pun.

**************

Pesan Moral :
Sebenarnya didalam kehidupan kita ini banyak kesempatan yang bagus, bukan karena kita tidak berjodoh mendapatkannya, tetapi karena target dan harapan yang kita pasang terlalu tinggi, atau mungkin karena rasa ego serta ketamakan kita yang selalu ingin mendapatkan lebih. Maka ketika kita sudah hampir mendekati sebuah target, terkadang kita akan merubah arah mendekati target yang lebih tinggi, kita tidak konsisten, bahkan kadang target yang tak realistis dan tak sesuai dengan situasi dan kondisinya saat itu alias diawang-awang dan tak terjangkau.

'Rasa Puas' dan tahu 'batas cukup' sangat penting dalam hidup ini. Kalau kita tak bisa merasakan dan mengendalikannya, bukan tak mungkin malah akan membuat kita bahkan menjadi lebih susah dari sebelumnya ditambah akibat penyesalan yang berkepanjangan.

Ada seorang ahli filsafat dari negeri barat mengatakan ;
”Harapan manusia bagaikan sebuah gunung berapi, jika tidak dapat mengontrolnya akan melukai diri sendiri”

Keinginan adalah sumber penderitaan yang menuntut untuk terpuaskan, padahal nafsu keinginan tidak bisa dipuaskan kecuali memiliki rasa puas atas apa yang dimiliki.

Orang yang pikirannya kacau, penuh dengan nafsu, dan hanya melihat pada hal-hal yang menyenangkan saja, maka nafsu keinginannya akan terus bertambah.
Sesungguhnya orang seperti itu memperkuat ikatan belenggunya sendiri.

Sekian !


Tikala Baru, 7 Oktober 2017.

PENTINGNYA SAUDARA KANDUNG


SAUDARA KANDUNGMU ADALAH ORANG PENTING DALAM HIDUPMU.
JANGAN PERNAH LUPAKAN ITU !

Bukanlah sebuah kebetulan ketika kita memiliki saudara kandung entah itu kakak atau adik.

Kehadiran mereka sebetulnya memberikan banyak sekali warna dalam hidup kita.

Tidak hanya ketika kita masih kecil, namun juga saat sudah dewasa.

Dan alangkah lebih manis lagi, ketika kita bisa menua bersama mereka.

Mengapa hubungan yg sehat dg saudara kandung sangat penting dalam kehidupan kita?

Psychologytoday.com menyebutkan setidaknya ada tiga alasan :

1. Sahabat mungkin datang dan pergi silih berganti, namun saudara kandung adalah sahabat yang tidak akan pergi. Hubungan bersaudara dapat dikatakan sebagai salah satu hubungan terpanjang yang dapat dimiliki manusia.

2. Hubungan saudara tidak dibuat-buat dan selalu apa adanya. Karena kita bertumbuh bersama mereka, dengan orangtua, kenangan, dan pengalaman yang sama.

3. Hubungan dengan saudara kandung adalah hubungan yang unik, yang tidak kita temukan dalam hubungan lain.

Lalu, bgm caranya menjalin hubungan yang sehat dengan saudara kandung kita?

1. Jangan biarkan pikiran negatif merasuki hubungan bersaudara.

2. Jalinlah komunikasi yang intens dengan saudara kandung.

3. Belajarlah untuk terbuka dan selalu saling berbagi dengan mereka.

4. Beradu pendapat boleh, namun jangan sampai saling menyakiti hati.

5. Ketika sudah disibukan dengan kesibukan masing-masing, jangan pernah lupakan keadaan saudaramu.

6. Saling membantu dan jangan banyak perhitungan dengan saudara.

Demikian, semoga tetap rukun selalu !


Tikala Baru, 7 Oktober 2017.


SENI KEHIDUPAN

Sebuah perahu dibuat untuk berada di tengah lautan dan bukan hanya diam di
dermaga. Demikian juga manusia diciptakan untuk mengarungi kehidupan ini, bukan berdiam dan menunggu kehidupan berakhir.

Dalam mengarungi kehidupan akan banyak ombak dan mungkin badai yang akan dihadapi, tapi itulah seni kehidupan. Teruslah kembangkan layar dan nikmati perjalanan hingga sampai ke tujuan.

Dalam hidup jangan takut jatuh atau salah. Setiap kesalahan adalah bagian dari proses pembentukkan kepribadian. Jangan selalu menyesali semua kesalahan, tapi jangan ulangi kesalahan itu. Sesalilah jika semua itu tidak berdampak adanya perubahan.

Mendung diciptakan bukan untuk membuat langit gelap, tapi ia hadir utk memberi kabar gembira akan sejuknya air hujan yang akan turun. Luka bukan hanya semata utk membuat kita tersiksa, tapi ia tercipta agar kita tersadar bahwa kita hanyalah manusia biasa.

Genggamlah keyakinan itu, jangan pernah dilepaskan. Indahnya kehidupan bukan terletak dari banyaknya kesenangan, tetapi terletak pada rasa syukur kita. Berkat adalah saat kita kuat dalam keadaan putus asa dan tetap bersyukur saat tak punya apa-apa.
Bisa tetap tersenyum saat diremehkan.
Bisa tetap taat meski hidup amat berat.
Bisa tetap setia meski merasa ditinggalkan.
Bisa tetap damai tatkala situasi sulit.

Kesulitan sebesar apapun akan terasa wajar bagi jiwa yang tetap melebihkan syukur daripada mengeluh, karena bukan kebahagiaan yang menjadikan kita bersyukur, tetapi bersyukurlah yang menjadikan kita berbahagia.
Jiwa yang bersyukur akan tetap berbahagia bahkan di atas masalah sekalipun.

Sekian !


Tikala Baru, 7 Oktober 2017.


Senin, 02 Oktober 2017

AKU BUKAN SEDANG MEMBANTU ISTRIKU

Tulisan asli berbahasa inggris ditulis oleh : Tee Edward

Telah diizinkan untuk diterjemahkan.
Translate by : Amalia Sinta
💐💐💐💐💐💐💐


Seorang teman datang ke rumahku untuk minum kopi, kami duduk bersama dan mengobrol. Di tengah pembicaraan, aku bilang :
"Aku akan mencuci piring, tunggu sebentar ya.."

Dia menatap ku seolah aku barusan bilang bahwa aku akan membangun sebuah roket. Lalu dia berkata padaku dengan rasa kagum tapi sedikit bingung :

"Aku senang kau membantu istrimu.. Kalo aku seh gak bantuin istriku, karena pas ku bantu, dia gak memujiku.. Minggu lalu aku mengepel lantai dan dia gak ngucapin terima kasih.."

Aku duduk lagi dan menjelaskan pada temanku ini, bahwa aku gak sedang "membantu" istriku. Sebenarnya, istriku gak butuh bantuan, tapi dia butuh partner..

Aku adalah seorang partner di rumah dan kadang stigma di masyarakat yang membuatnya seolah suami dan istri memiliki peran yang berbeda soal pekerjaan rumah tangga..
Istri mengerjakan semua, dan suami tidak membantu.. Atau kalaupun membantu, hanya sedikit saja.

Tapi sebenarnya itu bukan sebuah "bantuan" untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga.. Aku bukan sedang membantu istriku membersihkan rumah..

Karena aku juga tinggal di rumah ini, maka aku perlu ikut membersihkannya juga.

Aku bukan sedang membantu istriku memasak. Tapi karena aku juga ingin makan, maka aku perlu ikut memasak.

Aku bukan sedang membantu istriku mencuci piring setelah makan. Tapi karena aku jugalah yang memakai piring-piring itu, maka aku ikut mencucinya.

Aku bukan sedang membantu istriku mengurus anak-anaknya. Tapi karena mereka adalah anak-anakku juga, maka sebagai ayahnya, aku wajib ikut mengasuh mereka.

Aku bukan sedang membantu istriku mencuci dan melipat baju. Tapi karena baju-baju itu juga milikku dan anak-anakku, maka aku ikut membereskannya juga.

Aku bukan sebuah Bantuan di rumah, tapi aku adalah Bagian dari rumah ini.

Dan soal pujian, aku memintamu wahai temanku, nanti setelah istrimu membersihkan rumah, mencuci baju, mengganti sprei, memandikan anak, memasak, membereskan barang, dll, kau harus mengucapkan terima kasih padanya.

Tapi harus ucapan terima kasih yang spesial, seperti :
"Wow,sayangkuu.!! Kamu hebatt.!!!"

Apa itu terasa konyol bagimu?
Apa kau merasa aneh?

Padahal ketika kau, cuma sekali seumur hidup mengepel lantai, lalu setelah selesai kau mengharapkan sebuah pujian besar dari istrimu, apa itu gak lebih aneh?

Pernahkah kau berpikir sejauh itu?

Mungkin karena bagimu, budaya patriaki mengukuhkan bahwa semua pekerjaan rumah adalah tanggung jawab istri.

Mungkin kau kira, mengerjakan semua pekerjaan rumah yang banyak itu, bisa diselesaikan tanpa menggerakkan jari?

Maka hargai dan puji istrimu seperti kau ingin dihargai dan dipuji, dengan cara dan perlakuan yang sama.

Maka ulurkan tanganmu untuk membantunya, bersikaplah seperti Partner sejati. Bukan seperti tamu yang datang hanya untuk makan, tidur, mandi dan terpenuhi kepuasannya.

Merasa nyamanlah di rumahmu sendiri.

Perubahan nyata dari masyarakat, dimulai dari rumah kita. Mari ajarkan anak lelaki dan perempuan kita, arti sebenarnya dari kebersamaan keluarga..

Semoga bermanfaat.. 🙏🙏🙏

BERTAHAN DI DALAM IMAN DAN DOA

Ketika begitu banyak kegelisahan menggelembung menjadi satu dan memenuhi isi kepalamu,
ketika kau tak tau harus berbuat apa sementara begitu banyak persoalan menghantammu sekaligus,
ketika seolah kau kehilangan keyakinanmu untuk berdiri tegar di antara smua badai kehidupan yg terjadi,

bertahanlah satu hari lagi, jangan menyerah hari ini,

k a r e n a kau tak pernah tau apa yang esok hari akan di tawarkan kepadamu.

Jangan terlalu "cengeng" ketika menghadapi kesulitan,

benarlah ungkapan kuno yg berkata,
”MUSUH TERBESAR DALAM KEHIDUPAN KITA ADALAH DIRI KITA SENDIRI.“

INGATLAH,
Kesulitan, masalah dan tantangan seperti apapun,

tak akan bisa menghalangi kita menjadi seorang PEMENANG,

s e b a b ada Tangan TUHAN yang senantiasa menopang kita.

Bertahanlah satu hari lagi di dalam Iman,

bertahanlah satu hari lagi di dalam Doa,

bertahanlah satu hari lagi bersama-NYA;

Dengan demikian akan kau dapati,

kau sudah jalani hari-hari bersama-NYA,

kau sudah jalani minggu demi minggu,

bulan demi bulan,

tahun demi tahun,

dalam penyelenggaraan-NYA.

Jangan menyerah karena keadaan hari ini,

Hidup ini harus optimis,

K a r e n a kau tak pernah tau,
Rencana masa depan macam apa yg sudah di siapkan-NYA bagimu.

S e m o g a  !


Tikala Baru, 2 Oktober 2017.

H A N Y A R I N D U

 Sesekali merenung, menggali kenangan tentang masa indah bersama ibu, itu perlu. Tiada yang bisa kita lakukan saat sedang merindukan seoran...