Jumat, 06 April 2018

IKAN DAN KURA-KURA

Seekor ikan bertanya kepada Kura-kura :
"Mengapa setiap kali kamu mengalami masalah selalu bersembunyi, masuk ke dalam cangkangmu...?"

Kura-kura menjawab :
“Apa penting pertanyaan itu aku jawab ?”

Ikan berkata :
“Semua mahluk di perairan ini mempertanyakan sifat-mu yang selalu bersembunyi jika ada masalah!"

Kura-kura berkata :
"Komentar orang lain apakah penting...?
Aku tidak menghindar,
Aku tidak lari dari kenyataan,
Aku hanya mencari suasana yang lebih damai di dalam cangkangku."

Ikan bertanya lagi :
"Tetapi apakah kamu tidak peduli, selalu jadi bahan pembicaraan?"

Kura-kura menjawab :
"Inilah alasan mengapa aku lebih panjang umur dari pada kalian.
Kalian terlalu sibuk mengurusi kehidupanku sampai kalian lupa mengurus diri kalian,
Kalian terlalu sibuk memperhatikan diriku sampai kalian lupa siapa diri kalian."


Dalam hidup ini kita sendiri yang menentukan pilihan,
berbuat-lah yang terbaik dan biarkan-lah orang lain mau berkomentar apapun.

Orang yang menyukaimu tetap akan membenarkan-mu sekalipun kamu keliru.
Sebaliknya orang yang membencimu selalu akan menyalahkanmu sekalipun kamu benar.

Berapa banyak waktumu terbuang hanya untuk mengurusi kehidupan orang lain sehingga, kamu lupa pada dirimu sendiri kapan harus makan dan istirahat.

Sayangi dirimu dengan lebih peduli pada urusanmu sendiri sebab,
Engkau akan menjadi orang yang selalu kekurangan saat kamu selalu ingin tau urusan orang lain.

Semoga kita jangan terkecoh dengan apa yang orang katakan tentang perbedaan, Jadilah diri kita sendiri,
Jadi-lah pribadi yang baik....

Dan terus meneruslah berbuat baik.
Salammm....!


Tikala Baru, 6 April 2018.

PERJALANAN SEBUAH SEDAN TUA

Sepasang suami istri sedang mengendarai sedan mereka di jalan raya. Memang bukan mobil baru, hanya keluaran 90-an. Tetapi masih cukup baik untuk digunakan.

Pada suatu persimpangan, sang suami melihat seorang pemuda dari arah berbeda juga mengendarai sedan dengan merk yang sama. Tetapi produksi tahun terbaru dan sangat mulus.

Sang suami bergumam dalam hati, "Andaikan saja mobilku
seperti pemuda itu."

Setelah berjalan lagi, giliran sang istri melihat sedan hitam sedang parkir di tepi jalan. Kemudian ia mengamati seorang kakek keluar dari mobil itu dan membukakan pintu sebelahnya untuk seorang nenek yang duduk di sampingnya.

Kali ini sang istri terbetik dalam hati, "Seandainya saja suamiku seromantis kakek itu, sudah tua tetap membukakan pintu mobil untuk istrinya."



Ternyata, jika dua kisah ini diceritakan dari sudut pandang berbeda, sebuah pelajaran berharga bisa kita dapatkan. Rupanya si pemuda pertama yang sedang mengendarai sedan mahal juga melihat kepada suami istri ini.

Pada waktu yang sama ia pun bergumam dalam hati, "Andaikan saja aku seperti bapak itu, walaupun mobil lawas tetapi milik sendiri. Daripada mobil terbaru seperti ini tapi aku hanya sopir."

Begitu pula si kakek bersedan hitam, tanpa sengaja ia juga mencuri pandang kepada suami istri ini. Pada saat itupun ia terbetik dalam hati, "Seandainya saja pintu mobilku tidak rusak seperti mobil ibu itu, pasti aku tidak perlu repot-repot harus membuka dari luar."


Nah, betul kan sebuah pelajaran ! 
Terkadang manusia melihat rumput tetangganya selalu lebih hijau, tanpa mereka sadari sebenarnya tetangganya justru menginginkan rumput mereka.

Kita hanya perlu meyakini bahwa Tuhan telah mengatur
nikmat kepada setiap hamba dengan sangat adil. Perasaan kecewa itu datang bukan disebabkan kurangnya nikmat, tetapi karena kurangnya bersyukur.

Makadari itu, syukurilah apa yang kamu miliki sebab mungkin orang lain hanya sampai mengingininya belum memiliki.
Sekian.



Tikala Baru, 6 April 2018.

H A N Y A R I N D U

 Sesekali merenung, menggali kenangan tentang masa indah bersama ibu, itu perlu. Tiada yang bisa kita lakukan saat sedang merindukan seoran...