Kamis, 16 November 2017

TEORI JERUK NIPIS

Kita bermain imajinasi.
Bayangkan ada sebuah Jeruk Nipis berwarna hijau agak ke kuning2an.
Lalu Jeruk tersebut anda potong jadi dua.
Kemudian pegang salah satunya dan peraslah sampai air tetesan nya mengucur.

Apa yang anda rasakan ? Asam bukan..?
Setiap tetesannya membuat anda menelan ludah.

Kalau imajinasi anda kuat sekarang anda sedang
menelan air liur, saking asamnya betul..?
Padahal jeruknya tidak ada...
Tapi rasa asamnya terasa hingga anda harus menelan ludah.

Jika anda merasakan kejadian serupa itulah yg disebut
TEORI JERUK NIPIS.

Bahwa tubuh manusia dirancang untuk merespon apa yang dibayangkan.
Apa yang dipirkan itulah yang jadi kenyataan.
Sehingga jika kita sedang menghadapi masalah
Lalu kita berpikir yang aneh-aneh.

Maka yang terjadi biasanya tubuh akan drop.
Kemungkinan jatuh sakit bahkan depresi.
Padahal semua kekhawatiran itu belum tentu terjadi.

Kita sebenarnya sedang “meneteskan Jeruk Nipis” di kehidupan kita.
Semakin banyak tetesannya semakin berat masalahnya.
Kuncinya ada dalam pikiran.

Jika air liur saja bisa dipancing hanya dengan memikirkan sebuah jeruk,
maka sebetulnya masalahpun bisa diatasi dengan permainan pikiran.

Maaf....,
Coba anda perhatikan orang yang kelainan jiwa.
Secara fisik mereka sehat.
Namun mereka hidup di dunia yang berbeda.

Mereka menciptakan dunianya sendiri.
Jeruk Nipis yang mereka teteskan terlalu banyak.
Sehingga muncul lawan bicara yang begitu nyata.
Yang bisa diajak bicara.

Sekarang ubah Mindset anda
Jika didera masalah bertubi-tubi anggap itu “proses pondasi”,
bahwa Tuhan hendak membangun Hotel berlantai 100.

Bayangkan sebuah proyek Hotel dengan tinggi 100 lantai.
Pondasinya pasti dalam sekali dan kuat sekali.
Dan pengerjaannya pun pasti lama.

Jika pondasinya selesai dia akan mampu menopang beban
hingga 100 lantai sekalipun.
Dia tidak iseng memberi kita masalah.
Dia ingin kita kuat bukan ingin kita sekarat.

Maka berhati-hatilah dengan pikiran anda.
Berbaik sangkalah maka kehidupan pun atas ijin-Nya akan membaik.
Berfikir baik dan berbuat baik terhadap orang lain menjadikan kita awet muda.
Usia hanya angka....jiwa tetap semangat muda.
Tetap semangat.

Fiat Lux !




Tikala Baru, 16 Nopember 2017.

H A N Y A R I N D U

 Sesekali merenung, menggali kenangan tentang masa indah bersama ibu, itu perlu. Tiada yang bisa kita lakukan saat sedang merindukan seoran...